YOGYAKARTA, Kompas Harian.Blogspot.com - Untuk memperingati hari ulang tahun naik tahta Sri Sultan Hamengku Buwono X, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat bakal menggelar upacara Tingalan Dalem Jumenengan Dalem (peringatan ulang tahun naik tahta) Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Menurut Pengageng Tepas Dwarapura Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Kangjeng Raden Tumenggung (KRT) Jatiningrat, kegiatan itu diselenggarakan pada hari Sabtu Pon 29 Rejeb Jimakir 1946 (tahun Jawa) atau Sabtu (8/6) mendatang.
''Peringatakan ini sengaja menggunakan hitungan kalender Jawa,'' kata Pengageng Tepas Dwarapura Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Kangjeng Raden Tumenggung Jatiningrat mengatakan, Senin (3/6).
Dijelaskan, peringatan tersebut menggunakan hitungan Kalender Jawa Sultan-Agungan. ''Ngarsa Dalem Sri Sultan, naik tahta pada Selasa Wage 19 Rejeb 1921 Jawa atau 7 Maret 1989,” katanya mencoba menjelaskan.
Menurutnya, rangkaian kegiatan akan dimulai pada Kamis (6/6) dengan upacara 'Ngebluk Jladren'
atau membuat adonan untuk pembuatan kue apem dan hari berikutnya upacara 'Nusuk' atau membuat kue apem.
Apem tersebut selanjutnya akan dibawa ke Bangsal Kencono untuk didoakan dan hari berikutnya digunakan untuk kelengkapan upacara Labuhan ke Gunung Merapi, Gunung Lawu dan Pantai Parangkusumo.
Selain itu, Keraton Yogyakarta juga akan menyelenggarakan upacara Yoso Peksi Buraq
atau membuat burung Buraq. Peksi Buraq berupa sepasang boneka burung yang hidup di surga.
Buraq pula yang menjadi tunggangan Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan Isra’ Mi’raj dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjidil Aqsa di Jerusalem dan naik ke langit lapis tujuh untuk menerima perintah salat.
Menurut Pengageng Tepas Dwarapura Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Kangjeng Raden Tumenggung (KRT) Jatiningrat, kegiatan itu diselenggarakan pada hari Sabtu Pon 29 Rejeb Jimakir 1946 (tahun Jawa) atau Sabtu (8/6) mendatang.
''Peringatakan ini sengaja menggunakan hitungan kalender Jawa,'' kata Pengageng Tepas Dwarapura Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Kangjeng Raden Tumenggung Jatiningrat mengatakan, Senin (3/6).
Dijelaskan, peringatan tersebut menggunakan hitungan Kalender Jawa Sultan-Agungan. ''Ngarsa Dalem Sri Sultan, naik tahta pada Selasa Wage 19 Rejeb 1921 Jawa atau 7 Maret 1989,” katanya mencoba menjelaskan.
Menurutnya, rangkaian kegiatan akan dimulai pada Kamis (6/6) dengan upacara 'Ngebluk Jladren'
atau membuat adonan untuk pembuatan kue apem dan hari berikutnya upacara 'Nusuk' atau membuat kue apem.
Apem tersebut selanjutnya akan dibawa ke Bangsal Kencono untuk didoakan dan hari berikutnya digunakan untuk kelengkapan upacara Labuhan ke Gunung Merapi, Gunung Lawu dan Pantai Parangkusumo.
Selain itu, Keraton Yogyakarta juga akan menyelenggarakan upacara Yoso Peksi Buraq
atau membuat burung Buraq. Peksi Buraq berupa sepasang boneka burung yang hidup di surga.
Buraq pula yang menjadi tunggangan Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan Isra’ Mi’raj dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjidil Aqsa di Jerusalem dan naik ke langit lapis tujuh untuk menerima perintah salat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar