Kompas Harian, Jakarta : Ada kabar gembira bagi para pencinta perfilman produk sineas lokal. Produksi film nasional naik 100 persen dalam periode Januari hingga Mei 2013, mencapai 48 judul atau dua kalinya dibanding periode sama tahun lalu yang hanya 24 judul film.
"Melihat perkembangan ini kami optimistis jumlah produksi film nasional hingga akhir tahun 2013 akan mencapai 100 judul film," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu di Jakarta, Senin (3/6/2013).
Menteri Mari E. Pangestu menjelaskan, selain kuantitasnya yang meningkat dari sisi kualitas, film nasional juga semakin membaik. Menurut dia, sudah banyak film nasional yang membanggakan dan tidak kalah kualitasnya dengan film internasional.
"Hal ini terbukti banyak film Indonesia yang menjadi perhatian dalam festival film tingkat dunia," papar Mari.
Sang menteri mencontohkan, dua film Indonesia yang berjudul Rectoverso dan Sang Penari berhasil masuk dalam Cinepodes di Festival Film Cannes Prancis, bulan silam.
Selama tiga hari pemutaran, film Sang Penari bahkan berhasil menarik 1.000 penonton dari berbagai negara yang hadir di Cannes.
Pada kesempatan yang sama, Menparekraf menyatakan perkembangan industri mode Indonesia juga semakin membaik. "Indonesia bertekad menjadi trendsetter di Asia sekaligus kiblat fashion muslim dunia pada 2020 dan brand fashion kita sudah berhasil masuk ke pasar global antara lain Major Minor masuk ke department store Harvey Nichols di London Inggris," pungkas Mari.(Ant/Ans)
"Melihat perkembangan ini kami optimistis jumlah produksi film nasional hingga akhir tahun 2013 akan mencapai 100 judul film," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu di Jakarta, Senin (3/6/2013).
Menteri Mari E. Pangestu menjelaskan, selain kuantitasnya yang meningkat dari sisi kualitas, film nasional juga semakin membaik. Menurut dia, sudah banyak film nasional yang membanggakan dan tidak kalah kualitasnya dengan film internasional.
"Hal ini terbukti banyak film Indonesia yang menjadi perhatian dalam festival film tingkat dunia," papar Mari.
Sang menteri mencontohkan, dua film Indonesia yang berjudul Rectoverso dan Sang Penari berhasil masuk dalam Cinepodes di Festival Film Cannes Prancis, bulan silam.
Selama tiga hari pemutaran, film Sang Penari bahkan berhasil menarik 1.000 penonton dari berbagai negara yang hadir di Cannes.
Pada kesempatan yang sama, Menparekraf menyatakan perkembangan industri mode Indonesia juga semakin membaik. "Indonesia bertekad menjadi trendsetter di Asia sekaligus kiblat fashion muslim dunia pada 2020 dan brand fashion kita sudah berhasil masuk ke pasar global antara lain Major Minor masuk ke department store Harvey Nichols di London Inggris," pungkas Mari.(Ant/Ans)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar