SOLO, Kompas Harian.Blogspot.com - Sinuhun PB XIII Hangabehi belum pasti hadir dalam Tingalan Jumenengan Dalem yang diselenggarakan Selasa (4/6). Penyebabnya, penyelenggaraan peringatan kenaikan tahta Raja Keraton Surakarta tersebut dinilai bertentangan dengan aturan adat yang berlaku.
"Belum lama ini, sebagian kerabat telah mengadakan rapat. Berdasarkan usulan sebagian besar kerabat, sinuhun memutuskan untuk tidak menghadiri Tingalan Jumenengan Dalem besok," ungkap seorang sentana, GPH Suryo Wicaksono, Senin (3/6).
Menurut pria yang biasa disapa Gusti Nino ini, rapat tersebut selain dihadiri Hangabehi dan Maha Patih KGPH PA Tedjowulan sebagai Dwi Tunggal, juga diikuti sejumlah sentana.
Absennya Hangabehi dilatarbelakangi keberatannya terhadap lembaga adat yang diketuai GRAy Koes Murtiyah Wandansari, sebagai penyelenggara ritual tahunan tersebut.
Tak hanya mangkir dari Jumenengan, Nino menerangkan, PB XIII bahkan menginginkan Tingalan Jumenengan Dalem tersebut ditunda. Terkait sikap Hangabehi jika kegiatan tetap diselenggarakan, Nino tidak menjawab gamblang.
"Kami akan berkomunikasi dengan wali kota (Wali Kota Surakarta, Red), terkait hal itu. Namun yang jelas, jika tanpa kehadiran raja acara itu bukan Tingalan Jumenengan Dalem. Lha memangnya siapa yang akan diperingati kalau rajanya saja tidak hadir," urai dia.
Dijumpai terpisah, Wali Kota FX Hadi Rudyatmo tidak banyak berkomentar terkait hal tersebut.
"Persoalan ini sejatinya persoalan internal keraton. Tergantung masing-masing kubu mau membawa persoalan ini ke arah mana," kata dia.
"Belum lama ini, sebagian kerabat telah mengadakan rapat. Berdasarkan usulan sebagian besar kerabat, sinuhun memutuskan untuk tidak menghadiri Tingalan Jumenengan Dalem besok," ungkap seorang sentana, GPH Suryo Wicaksono, Senin (3/6).
Menurut pria yang biasa disapa Gusti Nino ini, rapat tersebut selain dihadiri Hangabehi dan Maha Patih KGPH PA Tedjowulan sebagai Dwi Tunggal, juga diikuti sejumlah sentana.
Absennya Hangabehi dilatarbelakangi keberatannya terhadap lembaga adat yang diketuai GRAy Koes Murtiyah Wandansari, sebagai penyelenggara ritual tahunan tersebut.
Tak hanya mangkir dari Jumenengan, Nino menerangkan, PB XIII bahkan menginginkan Tingalan Jumenengan Dalem tersebut ditunda. Terkait sikap Hangabehi jika kegiatan tetap diselenggarakan, Nino tidak menjawab gamblang.
"Kami akan berkomunikasi dengan wali kota (Wali Kota Surakarta, Red), terkait hal itu. Namun yang jelas, jika tanpa kehadiran raja acara itu bukan Tingalan Jumenengan Dalem. Lha memangnya siapa yang akan diperingati kalau rajanya saja tidak hadir," urai dia.
Dijumpai terpisah, Wali Kota FX Hadi Rudyatmo tidak banyak berkomentar terkait hal tersebut.
"Persoalan ini sejatinya persoalan internal keraton. Tergantung masing-masing kubu mau membawa persoalan ini ke arah mana," kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar